-->

Selasa, 29 Juli 2014

“Dan Allah akan memberi balasan dan menambah nikmat-Nya kepada orang-orang yang bersyukur.”
~   Q ur’an: Surat Ali Imran: 144 ~


Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa kita harus bisa bersyukur dalam hidup ini. Tapi tahukah Anda bahwa, bersyukur tidak hanya sesuatu yang wajib dilakukan oleh kita yang memiliki iman, tetapi bersyukur adalah juga alat pembuka rejeki dan nikmat yang lebih banyak lagi? Pada tulisan ini akan membahas kunci sukses dahsyat bersyukur ini.

Syukur dan rasa terima kasih kita kepada Allah yang telah menganugerahi kita kehidupan ini membantu kita menikmati dan menerima kesuksesan hidup yang selama ini kita cari. Tetapi bagaimanakah langkah konkret menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur itu, karena kita sering pula mendengar orang yang mengatakan, “Aku selalu bersyukur, kok, tapi nyatanya hidupku hanya begini-begini saja”?

Kalau Anda mengatakan kalimat seperti di atas, terutama bagian yang bilang bahwa “hidupku kok ya masih hanya begini-begini saja”, maka, itu berarti Anda belum bersyukur.

Bersyukur bukanlah sekedar kata-kata. Bersyukur adalah sebuah rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam atas sebuah pemberian dari yang Maha Kuasa, entah bagaimanapun bentuk dan rupa pemberian tersebut.

Kalimat di atas, meski ada kata “syukur”-nya, tetapi jelas terasa tidak mengungkapkan rasa terima kasihnya, karena disebutkan “hidupku ya begini-begini saja”. Walau kalimat tersebut sepertinya mengucapkan syukur, tetapi secara esensi, kalimat tadi merendahkan apa yang sudah diberikan Allah, maka sebagai akibatnya, siapapun yang mengatakannya jelas tidak bisa merasakan nikmat yang lebih besar lagi.

Tiadanya rasa terima kasih, syukur dan penghargaan membuat siapapun tidak mampu mengenali dan merasakan nikmat, maka ya tidak terasa. Karena bersyukur bukan lagi konsep yang baru. Pada saat ini, mengenai bersyukur, banyak orang yang memahami dan menerapkannya secara terbalik. Kalau Anda bersyukur karena telah mendapatkan atau mengalami sesuatu yang menyenangkan, itu wajar. Semua orang juga bisa.

Untuk mengetahui bagaimana cara bersyukur yang tepat, sekarang mari kita lihat tanda-tanda yang menunjukkan kebalikan dari orang yang bersyukur. Mereka yang tidak bersyukur melakukan hal-hal semacam ini (Jadi hindari jauh-jauh) :

1. Mengeluh

Setiap jenis keluhan entah itu yang diutarakan dengan bercanda, apalagi yang serius, adalah ciri tipisnya atau bahkan tidak adanya rasa syukur. Dan ini tidak hanya meliputi keluhan terhadap kondisi personal, diri dan badan kita sendiri, tetapi juga keluhan terhadap kondisi lingkungan, masyarakat dan negara.

Misalnya: mengeluh tentang harga barang yang makin mahal, mengeluh tentang penghasilan yang kecil, mengeluh tentang negara yang makin kacau, tentang resesi ekonomi, tentang bencana, tentang apapun, di sekitar kita. Pokoknya semua jenis keluhan.

2. Mengecil-ngecilkan nikmat yang telah diberikan Allah SWT
Misalnya, kalimat-kalimat macam ini: Ah, gajiku sih kecil… Ah, biasa saja… Rumahku kan gubug ini, lain dengan rumahmu… Ayo kita makan seadanya saja ya… dsb.

Saya memahami bahwa ini mungkin bagian dari budaya kita, untuk merendah, tidak sombong, tetapi yang jadi masalah adalah kalau omongan ini terlalu sering kita ucapkan sehingga kita tidak lagi bisa membedakan antara hanya sekedar basa-basi dengan yang sebenarnya kita rasakan. Padahal sebenarnya, tidak ada suatupun di dunia ini yang merupakan sesuatu yang kecil. Uang 5 perakpun seandainya tidak diberikan-NYA, Anda tidak akan bisa memilikinya.

3. Kikir
Ya, kikir adalah juga satu tanda tidak bersyukurnya seseorang. Dia merasa bahwa yang dia miliki masih kecil jumlahnya, sehingga tidak mau berbagi atau sulit berpisah dengannya. Atau dia khawatir, cemas, dan takut tidak akan mendapat lagi, sehingga merasa harus menyimpan-nyimpan untuk diri sendiri.

Cara berpikir kikir sungguh berbahaya, lebih berbahaya dari suka mengeluh, karena di belakangnya tersimpan rasa tidak adanya terima kasih pada Tuhan, serta rasa tidak percaya akan pertolongan dan kekuasaan Tuhan, dan ini dalam bahasa agama, ekstrim-nya, bisa dikategorikan kufur dan kafir.

4. Menginginkan apa yang menjadi milik orang lain
Ada orang yang kerjanya lapar mata terus. Tidak pernah puas. Apapun yang dimiliki orang lain, ingin dia miliki juga, bahkan dengan penuh rasa persaingan. Dia tidak bisa melihat orang lain maju tanpa sekilas perasaan iri atau dengki menyelimuti. Nah beberapa hal tersebut bisa menjadi petunjuk apakah kita memiliki rasa syukur yang besar atau justru sebaliknya.

Sekarang yang lebih penting adalah bagaimana kita menerapkan rasa syukur ini secara konkret agar membantu kita menerima kesuksesan, anugerah dan rejeki lebih banyak lagi.  Coba membiasakan diri mencatat, setiap hari, semua hal baik yang terjadi pada kita hari itu. Pagi dan sore kalau bisa. Kalau tidak, ya, cukup sekali saja, mungkin menjelang tidur. Di sebuah buku khusus, tulis setiap harinya, paling sedikit 50 hal yang bisa Anda syukuri hari itu.

Banyak yang menyarankan, untuk pertama kali melakukan ini, paling sedikit menulis 100 hal yang kita syukuri. Besar dan kecil. Semuanya. Ini memaksa kita, pikiran sadar dan bawah sadar kita untuk melihat bahwa ternyata dalam hidup kita ini telah ada begitu banyak yang patut kita hargai dan ucapkan rasa terima kasih kepada Tuhan karenanya. Sesudah itu secara rutin tetap dilakukan walau jumlah yang dituliskan tidak sebanyak yang pertama.

Tidak punya cukup banyak hal untuk disyukuri? Masa?

Coba, Anda masih bisa menggerakkan jari-jari Anda? Syukuri itu.

Rambut Anda tidak berkutu? Syukuri itu.

Anda masih bisa ke ‘belakang’ dengan normal? Bukannya itu juga suatu anugerah?

Anda bisa menarik napas? Syukuri ini juga, ada orang-orang yang menderita tidak bisa melakukannya.

Udara masih bebas. Air bersih masih mudah didapat. Hujan yang mendinginkan negeri kita yang berdebu dan panas ini masih mau turun.

Malam masih gelap sehingga kita bisa tidur dan istirahat.

Matahari belum terbit di sebelah barat. Dan masih banyak lagi.

Jadi, mana mungkin Anda tidak punya sesuatu untuk disyukuri.

Bersyukurlah banyak-banyak, setiap hari, setiap saat.

Setiap hati kita suntuk dan resah, dan mulai kehilangan semangat dan kepercayaan, coba baca ulang “jurnal syukur” Anda tersebut, dan lihat betapa banyak yang Allah SWT TELAH berikan kepada Anda.

Bila Anda sendiri sedang merasa kekurangan, coba cari beberapa orang yang Anda tahu lebih buruk lagi kondisinya dibandingkan Anda. Cari, temui, amati kehidupan mereka.

Lalu lakukan sesuatu yang bisa membantu mereka (meskipun sedikit). Ini “memaksa” kita untuk lagi-lagi melihat betapa beruntungnya kita, dan bahwa nikmat Tuhan itu tidak akan habis meski kita membaginya dengan orang lain.

Terapkan ajian “UNTUNG” ala orang Jawa (untuk suku lain, maaf kalau saya salah klaim tentang falsafah ini, karena sebagai orang Jawa, setahu saya, orang Jawalah yang suka memakai aji-aji ini…)… yaitu, bila mereka tertimpa musibah, mereka selalu mencari baiknya dan mengatakan, “Untung ya ….." (lalu menyebutkan sesuatu yang sebaliknya dari musibah tadi).

Misalnya: Bila satu keluarga sakit semua, mereka akan bilang, “Untung tidak sampai meninggal." "Atau untung punya uang untuk berobat." Atau "Untung tidak perlu sampai dirawat."

Dan untung-untung lainnya. Yang intinya mencari “the silver lining of the dark grey clouds" atau mencari elemen positif dari segala sesuatu yang di luarnya nampak negatif.

Cara menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur berikutnya, adalah dengan selalu menjawab dengan penuh semangat dan rasa bahagia semua pertanyaan yang menanyakan kabar Anda, entah itu tentang kondisi kesehatan, keuangan Anda, kehidupan Anda dsb.

Jawab semua pertanyaan tentang kabar Anda dengan kalimat seperti berikut,

"Alhamdulillah atau Puji Tuhan………" (lalu sebutkan berita baiknya). Apapun itu berita baiknya, walau sekecil apa.

Jangan katakan dengan lesu dan lemas, “Ya, beginilah nasib saya Mas" atau jawaban lain yang senada.

Anda paham kan?


Pokoknya, jangan sekali-kali mengecilkan apapun yang telah diberikan Tuhan pada kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Beri Masukan Bermanfaat

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Posting ini telah disusun untuk lebih melayani mereka yang peduli dengan bagaimana informasi itu dapat digunakan secara baik dan benar.

instagram

Popular Posts

Sosial Media

Facebook  Twitter  Google+ Instagram Linkedin Path Yahoo