-->

Kamis, 01 Mei 2014

Sistem basis data terpusat merupakan suatu sistem yang menempatkan data disuatu lokasi saja dan semua lokasi lain mengakses basis data di lokasi tersebut. Dimana tugas server disini hanya melayani permintaan dari client. Sedangkan client meminta layanan dari server.

(Sumber : Fathansyah, 2004, Hal 220)

 Alasan penggunaan Basis data terpusat

Implementasi Distributed data processing saat ini telah lebih maju dari saat awal konsep ini diperkenalkan. Dengan menggunakan database client/server, Sebuah server berfungsi jauh lebih efisien tidak hanya sebatas file server, melainkan ikut pula berperan aktif dalam pengolahan data, dan mengelola hak akses user atas data. Hal ini menjadikan fungsi server sebagai file server berubah menjadi data server.


Namun perkembangan saat ini, banyak pihak memilih untuk lebih memaksimalkan fungsi server dalam pengolahan data. Dengan memanfaatkan secara penuh keberadaan stored procedure, trigger, dan user defined functions, developer dapat meningkatkan kemampuan server lebih dari sekedar melakukan eksekusi query atau pemrosesan data sederhana, melainkan menjadikannya sebagai business logic atas sistem yang dibangun yang dalam implementasinya lebih dikenal sebagai centralized data processing.

 Implementasi centralized data processing ini dipilih karena menawarkan beberapa keuntungan:
  • Kinerja sistem yang lebih terjamin, tidak seperti pada implementation distributed data procesing , implementasi centralized data procesing tidak terpengaruh pada spesifikasi teknis hardware disisi client yang digunakan. Aplikasi disisi client hanya merupakan thin client yang berfungsi sebagai input/output terminal. 
  • Efisiensi dalam pemanfaatan network traffic, Pada implementasi distributed data procesing, fungsi server hanya mengolah data secara sederhana dan umumnya memberikan data mentah untuk kemudian diolah di sisi client. Hal ini menyebabkan network traffic menjadi penuh dan kerap kali menjadi bottleneck (Respons dari aplikasi menjadi lebih lambat) dan salah satu faktor penyebab terbesar turunnya kinerja sistem yang digunakan. Dengan mengimplementasikan centralized data processing, fungsi server hanya memberikan data jadi. Client hanya bertugas untuk mengolah data tersebut ke dalam media output seperti laporan atau mentransfernya ke dalam format data lain yang dibutuhkan. 
  • Kemudahan dalam maintenance dan deployment. Dengan implementasi centralized data processing, fungsi-fungsi penting diletakkan di sisi server. Hal ini tentunya meningkatkan kemudahan dalam maintenance sistem yang dibangun karena tidak memerlukan redeployment saat ada perubahan yang harus dilakukan pada sisi business logic yang digunakan. Karena perubahan tersebut hanya perlu dilakukan di sisi server.
  • Cost saving, Implementasi centralized data processing tidak membutuhkan keberadaan mesin-mesin client dengan spesifikasi teknis tinggi. 
  • Menghapus redudansi dan menyederhanakan pemeliharaan sistem 

(Sumber : http://log.web.id/cgi-bin/mt-tb.cgi/39)

 Arsitektur Basis Data terpusat

Sebuah sistem basis data terpusat hanya mungkin dibangun dalam sebuah sistem jaringan komputer. Dalam sebuah sistem jaringan komputer kita mengenal adanya topologi, yang akan menentukan bagaimana konfigurasi/keterhubungan antara satu simpul jaringan (node/site) dengan simpul-simpul lainnya.

Sistem basis data terpusat merupakan suatu konsep client/server dengan model two-tier (dua tingkatan). Dua Tingatan adalah proses dimana komputer workstation membuat hubungan ke komputer server dan mempertahankan hubungan tersebut sampai proses selesai. Misalnya pada proses pemasukan data atau membuat sebuah laporan. Model two tier terdiri atas sebuah server dan banyak client yang dihubungkan melalui jaringan. Aplikasi ditempatkan dikomputer client dan mesin database ditempatkan di server. Tier client disebut juga tingkatan presentasi.. Tier client berisi kode yang akan menampilkan data dan interaksi dengan user. Tugas yang terjadi pada client adalah : antarmuka pengguna, interaksi database, pengambilan dan modifikasi data, aturan bisnis, dan pengaturan kesalahan.

  Hubungan yang terbentuk sangat konsumtif dalam sumber daya (alokasi memori, ruang hardisk, kontrol, dan lainnya), karena tidak efektif jika dilakukan untuk hubungan yang melibatkan banyak pemakai (contohnya pada sistem jaringan internet). Oleh karena itu tidak heran jika konsep dua Tingkatan atau (two tier) hanya dipraktekkan pada LAN (Local Area Network)


0 komentar:

Posting Komentar

Beri Masukan Bermanfaat

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Posting ini telah disusun untuk lebih melayani mereka yang peduli dengan bagaimana informasi itu dapat digunakan secara baik dan benar.

instagram

Popular Posts

Sosial Media

Facebook  Twitter  Google+ Instagram Linkedin Path Yahoo