“Hati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena
tidak ada suatu penghalang pun antara doa tersebut dan Allah.”
(HR Bukhari).
Pernah tercatat dalam sejarah Islam bahwa dalam rentang waktu setahun tak
seorang rakyat pun yang mengadukan masalahnya ke pengadilan. Sampai-sampai,
shahabat Umar—yang ketika itu menjadi hakim—mengajukan pengunduran diri kepada
khalifah Abu Bakar. Mengapa? Karena memang tak ada tindak kezaliman yang
terjadi di antara mereka. Berbeda dengan sekarang yang price beras bisa lebih
mahal daripada price sebuah nyawa.
Saat kezaliman merajalela dan mata keadilan telah buta, satu-satunya kekuatan
yang dimiliki oleh orang-orang lemah dan terzalimi adalah doa. Di tangan
mereka, doa lebih tajam dari pedang dan lebih hebat dari pasukan bersenjata.
Maka, hati-hatilah terhadap doa orang terzalimi! Karena jika sudah keluar dari
mulut, ia akan berjalan menuju langit. Segera melampaui cakrawala, menembus
angkasa, dan diijabahi Sang Mahakuasa.
Dalam buku ini, Syaikh Saad bin Sa'id, mengajak Anda menelusuri keampuhan doa
orang-orang terzalimi. Di samping itu, melalui kisah-kisah nyata 'balasan
langsung' Allah terhadap orang zalim, penulis akan menyentuh hati dan perasaan
Anda. Sehingga siapan pun yang terzalimi akan optimis terhadap pertolongan
Allah dan si zalim akan mengambil pelajaran darinya. Selamat merenungi.
0 komentar:
Posting Komentar
Beri Masukan Bermanfaat